Kamis, 22 November 2012

Mengatasi Gangguan Saat Kerja

Dalam sebuah kesempatan, pengarang buku terkenal John Naisbitt mengemukakan konsep
’high-tech/high-touch’. Dikatakannya bahwa semakin banyak seseorang terlibat aktivitas yang
bersifat high-tech (misalnya bekerja berjam-jam sendirian di depan komputer), maka semakin
banyak dibutuhkan interaksi yang bersifat high-touch. Kata high-touch di sini bukan
dimaksudkan sebagai arti yang harafiah --Sobat reader tidak perlu sampai memeluk rekan kerja
setelah seharian di depan komputer, tapi mungkin lebih ke arah pembicaraan yang

menyenangkan dan dapat membantu menghilangkan kejenuhan.
Berapa lama seseorang dapat bekerja di depan komputer sebelum akhirnya membutuhkan
waktu jeda untuk berinteraksi dengan orang lain sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian
masing-masing orang dan keadaan.Waktu yang dibutuhkan mungkin selama satu jam, satu
hari penuh atau bahkan lebih lama lagi. Kebutuhan untuk menyeimbangkan hidup kita dengan
interaksi yang bersifat high-touch akan semakin meningkat seiring dengan semakin dalamnya
keterlibatan tehnologi dalam pekerjaan kita. Dengan memahami apa yang kita butuhkan, kita
akan mampu menyelesaikan dua hal : pekerjaan dan tidak tertinggal gosip/berita terkini
tentang perkembangan dunia sekitar.

1. Cermati jam biologis sobat reader

Perhatikan bila sobat reader mulai merasa mendapat tanda-tanda berikut : leher kaku, mata
mulai mengalami keletihan, sakit kepala atau punggung terasa pegal. Gejala-gejala
tersebut bisa jadi timbul karena kejenuhan berada di depan komputer dalam waktu
lama. Untuk mengatasinya, lemaskan kaki dengan berjalan mengelilingi ruangan kerja
atau ke ruang rekan anda, atau sekedar untuk berbincang-bincang dengan teman teman
sejawat. Untungnya saat ini saya kerjanya on Field,,,hehehe

2. Ukur berapa kadar keseimbangan high-tech dan high-touch yang Sobat reader miliki

Seandainya Sobat reader berencana untuk bekerja seharian di depan komputer, rencanakan
untuk menghabiskan waktu istirahat anda dengan berinteraksi (entah dengan rekan
ataupun atasan tempat bekerja). Catat kegiatan tersebut selama beberapa waktu, dan
cari waktu rata-rata berapa lama sobat reader dapat tahan bekerja sebelum beristirahat.
Tentukan berapa lama waktu istirahat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
high-touch, dan patuhi aturan yang telah sobat reader buat tersebut.

3. Jujur dan bersikap asertif dengan para pengganggu yang kronis atau bersikap
seenaknya

Saat sobat reader mulai merasa kerja terganggu karena pembicaraan teman-teman yang
seolah tak ada ujungnya, utarakan secara langsung (lakukan dengan halus dan sopan).
Jangan berharap mereka dapat membaca pikiran atau bahasa tubuh yang sobat reader
tampilkan.

4. Sadar bahwa ’gangguan’ yang dilakukan oleh rekan sobat reader mungkin adalah
salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan high-touch mereka

Bila sobat reader maka akan lebih sabar menghadapi para pengganggu, namun sobat reader sendiri
harus mendahulukan apa yang telah menjadi komitmen sejak awal. Jangan biarkan
pekerjaan terbengkalai hanya karena sobat reader dapat memahami kenapa rekan kerja
bertindak seperti itu. Namun sekali lagi, itu bukan berarti sobat reader akan membiarkannya
mengganggu pekerjaan yang sedang sobat tunda. Beranikan diri sobat untuk menyela
pembicaraan seandainya merasa bahwa pembicaraan tersebut akan memakan waktu
lama, sedangkan sobat reader sudah harus kembali ke pekerjaan yang sedang dikerjakan.

0 komentar:

Posting Komentar