Sabtu, 24 November 2012

HART Communicator 375

Ada sebuah pertanyaan dari teman saya mengenai penggunaan HART Communicator 375 dan pertanyaan ini sama dengan pertanyaan bagaimana cara menggunakan Handphone atau PDA. Artinya siapapun dia kalau sering memegang dan menggunakan pasti bisa. Ia menjadi sulit untuk dibayangkan ketika tidak pernah dipegang dan dicoba.

Dari namanya saja communicator maka fungsi utama dari HART 375 Communicator adalah untuk berkomunikasi dengan instrument berbasis HART protocol. Apa yang diunggulkan HART protocol? yaitu bidirectional communication. Sehingga HART communicator ini dapat menerima dan memberikan informasi kepada HART instrument.
Fungsi-fungsi penting dari HART 375 communicator yang sering saya liat adalah:
1. Memberikan detail identifikasi dari instrument yang sedang dievaluasi. Identifikasi itu meliputi tipe instrument, sensor type, model no, dll.
2. Dapat memberi nama / tagging atau merubah untuk setiap HART instrument.
3. Dapat melakukan diagnostic abnormality dari setiap HART instrument. (Sensor Malfunction, Transducer Malfunction, dll)
4. Dapat melakukan adjustment untuk URV (Upper Range Value), LRV (Lower Range Value).
5. Dapat memonitor nilai Process Variable dan nilai signal mA.
6. Dapat digunakan untuk me-reset dan men-setup reading value selama kalibrasi.
7. Dapat digunakan untuk memberikan perintah Auto-Manual Calibration untuk control valve.
8. Dapat digunakan untuk menentukan Equal Percentage, Linear, dan Quick Opening dari Control Valve.
9. Dapat digunakan untuk mensetting type sensor. Kejadian yang sering ditemui adalah pada temperatur transmitter ketika sensor thermocouple disetting sebagai RTD maka nilai dari sensor yang dikirim tentu tidak akan terbaca secara benar oleh transmitter.
10. Dapat melakukan injeksi signal untuk simulasi.
Ada istilah yang cukup penting selama kalibrasi dengan 375 yaitu “in service” dan “out service”. In service artinya instrument terkoneksi ke loop, out service artinya tidak terkonek ke loop sehingga tidak dapat menerima perintah dari controller.
ZERO TRIM & D/A TRIM
Zero trim maksudnya adalah mengeset transmitter pada nilai bacaan INPUT ZERO. ZERO trim mengedjust input dari transmitter dengan menggunakan value standar exactly ZERO. Contoh untuk pressure transmitter tekanan zero adalah ketika isolate process dan mengkoneksi ke vent. Maka ketika ketika kondisi itulah dari Communicator 375 apply ZERO trim. Communicator 375 harus menunjukkan nilai ZERO.
D/A trim maksudnya adalah mengeset transmitter pada nilai OUTPUT signal 4-20 mA. Tidak diperlukan input dari process. D/A trim hanya gunakan multimeter untuk mengukur current 4-20 mA. Gunakan menu D/A trim pada Communicator 375 yang akan memerintahkan (Perintah Digital) transmitter untuk memproduce 4-20 mA (Output Analog). Multimeter anda sebagai kalibrator yang akan memvalidasi nilai current. Adjustment dapat dilakukan dari communicator apabila didapatkan nilai current tidak sama dengan yang diperintahkan oleh communicator melalui data digital.
Kenapa ada D/A converter? Ya itulah perbedaan antara teknologi analog konvensional dengan teknologi HART. HART memproses data dengan menggunakan microprocessor yang berarti proses digital tetapi harus mengirim data ke control room dalam bentuk signal analog. Oleh karena itu konversi dari digital ke analog harus benar-benar tervalidasi atau terkalibrasi.

1 komentar:

  1. Kalo HHT 375 bisa dipakai tidak di transmitter yg menggunakan hart protocol 5 atau 7, trims

    BalasHapus